Ribut Agung Prastiyo 'ribut' sendiri saat sidang skripsi Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya. Ada satu penguji yang cukup paham bacaan dzikir. Ia was-was bila sidangnya tidak berjalan mulus. Sidang sukses, aplikasi dzikir Ribut pun mendapat pujian. Inilah sosok mahasiswa Surabaya pencipta aplikasi dzikir berbasis Android sebagai bagian dari tugas akhir.
Jangan hanya buka Facebook saja. Itulah pesan pria kelahiran 1992 tersebut tatkala diwawancara Tribunnews. Dikutip Sabtu (13/9), Ribut menceritakan bagaimana jerih payahnya membuat aplikasi tersebut.
Butuh waktu tiga bulan baginya untuk mewujudkannya. Ribut harus bolak-balik ke kantor Pengurus Cabang Nahdatul Ulama (PCNU) Kabupaten Lamongan guna peroleh bacaan dzikir yang benar. Data terkumpul kemudian ia ketik dan dibuat aplikasinya. Sempat dikritik sebab Ribut visualisasikan dalam ukuran font kecil.
Aplikasi besutan Ribut memungkinkan pengguna Android berdzikir di mana saja dan kapan saja. Tinggal akses aplikasi dan akan tertampil empat opsi: dzikir, riwayat hadist, tentang, dan menu keluar. Menu dzikir dilengkapi dengan terjemahan dan bila speaker diaktifkan akan terdengar lafal dzikir yang bisa ditirukan.
"Sebenarnya di Play Store Android sudah ada aplikasi semacam ini. Tetapi sebatas takhmit, tasbih, dan takbir," kata Ribut.
Aplikasi besutannya ini tergolong baru dan ia harus sabar menyelesaikannya demi penuhi tugas akhir. Kerja keras yang ia lakukan berbuah hasil. PCNU Lamongan menunggu aplikasinya itu dan ia berencana untuk mematenkannya.
0 Response to "Aplikasi Dzikir"
Post a Comment